Silangkitang, Tapanuli Utara. Institut Agama Kristen Negeri Tarutung mewisuda 200 mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor pada Jumat, 26 Mei 2023, di Auditorium IAKN Tarutung. IAKN Tarutung mengangkat tema “Berbenah untuk maju, unggul & sejahtera menuju UKN Tarutung.”
“Era ini menuntut kecakapan atau kompetensi kerja. Kata kunci bagi setiap perubahan zaman adalah peningkatan efisiensi dan kompetensi,” ujar Rektor IAKN Tarutung, Prof. Dr. Albiner Siagian, M. Si., pada pidatonya. Rektor menandaskan “Dari revolusi industri yang dimulai tahun 1784 hingga era sekarang, era serba internet (internet of things era), tidak pernah ramah kepada orang yang tidak cakap, tidak kreatif, pengeluh, pemalas, tidak responsif, dan tidak move on.” Ia menambahkan bahwa konektivitas dan kerjasama adalah keniscayaan untuk merespon perubahan yang sangat cepat terjadi.
Prof. Albiner menekankan kepada mahasiswa yang di wisuda, “Sebagai lulusan perguruan tinggi Kristen, selain terus meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan potensi diri, kalian harus mengokohkan jati diri dan integritas. Jati diri kalian adalah iman dan kasih. Sementara itu, dalam melakoni aktivitas hidup, kalian harus menjadi insan haparsihohoton, artinya ucapan dan tindakan mestilah selaras.”
Pada kesempatan yang sama, Rektor IAKN Tarutung memaparkan tentang transformasi IAKN Tarutung menjadi Universitas Kristen Negeri Tarutung. “Transformasi ini mendapat dukungan penuh dari Menteri Agama Republik Indonesia. Bagi kami keluarga besar IAKN Tarutung, transformasi IAKN Tarutung menjadi UKN Tarutung adalah amanat pemerintah yang harus ditunaikan. Oleh karena itu, kami menolak dengan tegas segala upaya pihak lain yang ingin mengubah perguruan tinggi keagamaan Kristen menjadi perguruan tinggi umum.” Ditambahkannya, saat ini IAKN Tarutung tengah mempersiapkan pendirian Fakultas Sains dan Teknologi atau Fakultas Vokasi.
Mahasiswa Berprestasi
Namanya Monica Purba. Ia diwisuda sebagai sarjana sosial (S. Sos) dari Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen. “Saya sudah mempersiapkan diri setahun ini. Saya ingin melanjutkan kuliah,” ujarnya mantap. Ia mengaku sedang mempersiapkan diri mengikuti ujian seleksi beasiswa yang diadakan bulan Juni. “Saya ingin menjadi dosen di kampus ini,” serunya.
Monica Purba menjadi mahasiswa berprestasi dengan nilai indeks prestasi kumulatif tertinggi di antara semua wisudawan, yakni 3,93. Ia meneliti tentang lapo tuak (kedai tuak) sebagai ruang bagi para calon kepala desa untuk menjaring pemilih.