Direktorat Jenderal Bimas Kristen (DBK) Kementerian Agama RI melaksanakan Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) di Yogjakarta pada Senin-Kamis, 6-9 Februari 2023. Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh Rektor/Ketua, Wakil Rektor 2, dan Kepala Biro AUAK PTKKN. Dari DBK yang hadir, antara lain, Drs Urbanus Rahangmetan, M.Th (Sekretaris Dirjen), Dr Pontus Sitorus (Direktur Pendidikan), Dr Suwarsono (Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi), dan staf terkait. Selain itu, Prof Dr Ahmad Syahid, Ketua Tim Implementing Unit DBK juga tampak hadir.
Sedikitnya, ada 7 (tujuh) agenda yang akan dibahas pada rapat koordinasi ini, yaitu (1) pelaksanaan 2nd International Conference on Christian and Inter Religious Studies (ICC-IRS), (2) persiapan pelaksanakan Seleksi Nasional Mahasiswa Baru, (3) e-Jafung, (4) e-Journal/OJS, (5) pelaksanaan akreditasi pada program studi dan institusi, (6) program doktor luar negeri, dan (7) pembibitan dosen.
Gambar 1. Pra-pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan PTKKN
Dalam arahannya, Dr Jeane Marie Tulung, M.Pd, Dirjen Bimas Kristen kembali mengulangi pernyataannya yang pernah disampaikan sebelumnya dalam pertemuan via zoom dengan para Rektor/Ketua PTKKN agar pimpinan PTKKN melakukan terobosan-terobosan baru, bukan yang biasa-biasa (business as usual). “Kita perlu melakukan lompatan-lompatan besar dan kreatif. Saya ingin tidak ada lagi sekat-sekat pembatas yang karenanya menghambat pelaksanaan program kerja kita,’ demikian Dirjen mengawali arahannya.
Dirjen juga mengutip cara beroperasi kereta api (Filosofi Kereta Api) yang menjadi filosofi kerja Kementerian Agama. Sebagaimana cara beroperasi kereta api, antara lain; penumpang yang terlambat ditinggalkan, yang menghambat ditabrak/digilas, dan selalu berangkat dan tiba tepat waktu. Senada dengan itu, kita harus bekerja dengan tepat waktu, cepat, dan taktis. “Yang tidak setuju atau tak mau bekerja, silakan mundur. Tidak ada lagi waktu untuk bersantai,” demikian Dirjen menegaskan.
Gambar 2. Dr Jeane Marie Tulung menyampaikan sambutan dan arahan
Dr Jeane Marie Tulung juga secara khusus memberikan perhatian pada jabatan fungsional guru, pengawas, dan penyuluh agama. Dirjen berharap PTKKN membantu para guru, pengawas, dan penyuluh agama meningkatkan jabatan fungsionalnya. PTKKN diharapkan memberikan bimbingan teknis atau pelatihan penulisan artikel ilmiah kepada guru, pengawas, dan penyuluh agama. “Saya berharap mereka telah mengikuti bimbingan teknis atau pelatihan sebelum mereka mengikuti 2nd ICC-IRS,” ujar Dirjen menambahkan.
Gambar 3. Peserta Rapat Koordinasi Pimpinan PTKKN
Menjelang akhir arahannya, Dirjen mengingatkan seluruh pimpinan PTKKN agar melakukan berbagai terobosan untuk memenuhi perjanjian kinerja, khusunya target serapan anggran (70%) pada bulan Juli 2023. Akan tetapi, itu dilakukan bukan semata-mata untuk mencapai target, tetapi juga tepat sasaran. Sesuai dengan arahan Menteri Agama, ketidakmampuan untuk mencapai target 70% itu tidak bisa ditoleransi lagi.
Selanjutnya, Prof Dr Ahmad Syahid memaparkan perkembangan persiapan dan pelaksanaan 2nd ICC-IRS, seleksi nasional mahasiswa baru, dan akreditasi institusi dan program studi. Prof Ahmad Syahid menyatakan bahwa DBK memerlukan petunjuk teknis (juknis) dan perangkat pendukung terkait e-Jafung, program doktor luar negeri, pembibitan dosen, penelitian dan pengabdian masyarakat (Litapdimas), dan program pembibitan dosen.
Gambar 4. Prof Ahmad Syahid memaparkan perkembangan akreditas institusi
dan program studi di lingkup PTKKN
Rapat koordinasi hari pertama dibuka dengan doa yang dibawakan oleh Pdt Jhoni Tilaar, S.Th, MSi (Kepala Biro AUAK IAKN Menado) dan ditutup oleh doa yang dipimpin oleh Dr Fredrik Warwer, Ketua STAKPN Sentani (as-iakn).