Salah satu fokus pembahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) di Jogyakarta pada tanggal 7-9 Februari 2023 baru-baru ini adalah Program Pembibitan Dosen (lecturer nursery). Rencananya, program ini akan didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program Pembibitan Dosen adalah pemberian bantuan kepada lulusan terbaik PTKKN dan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Swasta (PTKKS) di bawah binaan Direktorat Jenderal Bimas Kristen (DBK), terutama lulusan baru (fresh graduate), untuk mendapatkan pembekalan studi magister (S2) di perguruan tinggi terbaik luar negeri. Perguruan tinggi dimaksud, antara lain, adalah Leuven University, Belgia; Protestantse Teologische Universiteit, Belanda; Canterbury Christ University, Inggris Raya; University of Minister, Jerman; University of Eastern Finland, Finlandia, University of Hamburg, Jerman; University of Canberra, Australia, Victoria University, Australia, dan Darwin University, Australia.
Gambar 1. Peserta rapat tengah serius mengikuti pembahasan Program Pembibitan Dosen
Pada pemaparannya, Prof Dr Ahmad Syahid (Ketua Implementing Unit DBK), yang didampingi oleh Dr Binsar Pakpahan (Sekretaris Implementing Unit DBK), menyatakan bahwa pada angkatan pertama, sebanyak 20 calon penerima bantuan pembekalan yang lulus seleksi akan menjalani pembekalan persiapan studi ke luar negeri selama 1 tahun di Indonesia. Materi pembekalan, antara lain adalah pelatihan intensi bahasa Inggris, academic writing, dan penyusunan proposal penelitian.
Dalam program pembibitan dosen ini, bidang studi prioritas yang akan diikuti oleh calon dosen di perguruan tinggi luar negeri, antara lain, adalah Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Sosiologi, Pendidikan Anak Kristen Usia Dini, Studi Multidispliner, Pastoral Konseling, dan Manajemen Pendidikan. Kristen. Diharapkan, setelah mereka menyelesaikan studi magister di luar neger, mereka akan bergabung dengan PTKKN atau PTKKS sebagai dosen. Dengan demikian, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (dosen) di PTKKN dan PTKKS. Diharapkan pula, dalam waktu yang tidak lama, mereka akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral (S3).
Gambar 2. Prof Ahmad Syahid memaparkan Program Pembibitan Dosen
Program pembibitan dosen ini adalah salah satu program visioner DBK, Kementerian Agama. Dengan program ini, nantinya, akan banyak dosen PTKKN dan PTKKS yang telah berpendidikan doktoral pada usia di bawah 30 tahun. Pada akhirnya, itu adalah mungkin bagi mereka untuk meraih jabatan fungsional guru besar (professor) pada usia di bawah 40 tahun.
Dalam arahannya pada penutupan Rakor Pimpinan PTKKN ini, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama RI, Dr Jeane Marie Tulung, berpesan agar semua pihak mensukseskan program ini. “Ini adalah satu upaya kita untuk mengejar ketertinggalan kita. Kita harus terus mendirong peningkatan kapasitas diri para dosen serta jabatan fungsionalnya. Itu akan berkontribusi pada akreditasi program studi dan institusi,” demikian Dirjen menekankan.
Gambar 3. Dr Jeane Marie Tulung menyampaikan arahan didampingi oleh Drs Urbanus Rahangmetan, MTh (Sekretaris Dirjen), Dr Telhalia (Rektor IAKN Kupang), dan Dr Pontus Sitorus (Direktur Pendidikan)
Dr Jeane Marie tulung juga mengapresiasi peserta rapat dan panitia yang dengan serius melaksanakan rakor selama 3 (tiga) hari penuh. “Saya mengapresiasi upaya bapak/ibu peserta rapat dan seluruh panitia yang walapun dengan kondisi lelah, tetapi Anda melaksanakan rapat dengan sungguh-sungguh dan dengan tepat waktu,” demikian Dirjen mengakhiri arahannya. (as_iakan)