“Molo mamolus raja, tano na tungil gabe napu,” ujar Prof. Dr. Albiner Siagian, M. Si., Rektor Institut Agama Krsiten Negeri Tarutung (IAKN Tarutung) menyambut tamu agungnya pagi ini. Institut Agama Kristen Negeri Tarutung dikunjungi Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas, 20 Agustus 2022. Agenda Menteri Agama adalah peresmian Rumah Moderasi Beragama IAKN Tarutung. Menteri Agama didampingi oleh Bupati Toba Samosir, Poltak Sitorus, dan pejabat di Kementerian Agama. Artinya, ujar Rektor, bila pemimpin melintas, maka tanah di sekitar jalan yang dilaluinya menjadi subur. “Karena itu, Pak Menteri,” ujar Albiner Siagian, “kedatangan Bapak akan menjadi semangat baru bagi kami; motivasi bagi kami untuk mewujudkan mimpi besar kami meningkatkan status institut ini menjadi universitas.” Tepuk tangan riuh pun membahana.
Rektor IAKN Tarutung kemudian memaparkan sejarah IAKN Tarutung. “Institusi ini salah satu perguruan tinggi keagamaan tertua di Indonesia.” Perumpaan Batak yang dikutip itu pun menjadi penanda betapa impian itu sudah lama ada dan ketika momolus raja, maka IAKN Tarutung semakin cepat bertumbuh; semakin termotivasi bertransformasi; semakin lekas beralih status menjadi universitas.
Laksana tak hendak terburu-buru, Menteri Agama dalam sambutannya memulai dengan: ‘’Kawan saya banyak sekali dari Sumatera Utara. Maka, kalau saya ke sini seperti kembali ke rumah sendiri.” Di rumahnya ini pulalah, di IAKN Tarutung, Menteri Agama melanjutkan ujaran-ujaran raja.
“Kerindukan Bapak-Ibu sama dengan yang saya rindukan terhadap IAKN Tarutung,” ujarnya. “IAKN Tarutung sebagai lembaga pendidikan keagamaan tertua di sini. Jadi, saya sangat berkepentingan agar IAKN ini segera menjadi universitas.”
Menteri Agama bercerita, saat melantik Albiner Siagian menjadi Rektor IAKN Tarutung, Ia menitipkan pesan: “Semua institut di bawah Direktorat Jenderal BIMAS Kristen harus segera menjadi universitas. Saya tidak ingin pendidikan keagaamaan, terutama pemdidikan keagamaan Kristen, tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain. “Menteri Agama mengatakan IAKN Tarutung harus bisa mengejar, atau syukur bisa melebihi, sekolah-sekolah agama yang lain. “Tentu ini menjadi tidak mungkin kalau statusnya masih institut. Akan berat bagi IAKN mengejar kalau statusnya masih institut. Oleh karena itu, komitmen untuk menjadikan IAKN ini segera menjadi universitas harus benar-benar didorong bersama.”
Pada kesempatan yang sama, Bupati Toba, Poltak Sitorus, juga ikut mendampingi Menteri Agama ke IAKN Tarutung. Menteri Agama, Rektor IAKN Tarutung, dan Bupati Toba sudah menjajaki kemungkinan mendirikan kampus IAKN di Toba. “Yang di Toba nanti bisa menjadi kampus III IAKN,” ujar Menteri Agama. Penjajakan lahan baru bagi kampus IAKN Tarutung itu adalah bagian dari syarat yang harus dipenuhi untuk menjadikan IAKN Tarutung menjadi universitas. “Pak Bupati mengatakan akan mencarikan 10 hektar tanah. Maka, tawaran Pak Bupati ini saya sambut dengan baik. Nanti kalau tanahnya sudah ada, Pak Bupati, mohon kami diberitahu agar saat itu juga kita bisa memulai tranformasi secara fisik IAKN Tarutung menjadi Universitas Krsiten Negeri Tarutung.”
Menteri Agama menyadari IAKN Tarutung masih harus bekerja lebih keras bertransformasi menjadi universitas. Ia berpesan agar IAKN Tarutung segera mendirikan program studi umum. Selain itu, IAKN Tarutung juga mesti bekerja keras menambah guru besarnya. Syarat lain yang harus dipenuhi, IAKN Tarutung masih harus menambah dua guru besarnya. “Segera para doktor ini mengejar guru besar. Di lingkungan kementerian agama, akan jauh lebih cepat dari masa-masa yang lalu. Kalau saya tahu (yang mengajukan guru besar) dari IAKN, saya akan langsung tanda tangan. Mereemm saya,” ujar Menteri Agama. Kementerian agama sekarang sudah bisa menandatangani guru besar sendiri, tidak perlu di Kemendikbud. Ditambahkannya, “Jangan khawatir, kita akan memberikan diskresi-diskresi, kemudhana-kemudahan untuk IAKN Tarutung supaya segera bertransformasi menjadi universitas.”
Pada bagian akhir wejangannya, Menteri Agama mengatakan, “Saya berharap minimal tahun depan di tahun ajaran baru IAKN Tarutung mulai berproses menjadi universitas. Mari kita berjuang bersama-sama. Kami berkomitmen penuh di Kementerian Agama untuk segera mentransformasikan IAKN Tarutung menjadi UKN Tarutung.”