Untuk menindaklanjuti program Direktorat Jenderal Bimas Kristen, Kementerian Agama RI terkait dengan perubahan bentuk (transformasi) Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri yang selaras dengan program kerja Rektor pada tahun 2023, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menyelenggarakan workshop penelitian, pada hari Jumat, 10 Februari 2023, di Aula Mini Kampus II IAKN Tarutung. Kegiatan yang juga merupakan program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini diikuti oleh dosen IAKN Tarutung dari seluruh program studi. Workshop yang bertema “Penelitian Hibah Kompetitif dan Berluaran Buku Referensi dan Monograf yang Terintegrasi dengan Pembelajaran” ini menghadirkan 2 (dua) orang narasumber, yaitu Dr Evi Maria (dosen Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Satya Wacana) dan Dr Janner Raja Simarmata (dosen Program Studi PTIK Universitas Negeri Medan). Dr Johari Manik, dosen IAKN Tarutung, bertindak sebagai moderator.
Gambar 1. Ketua Panitia Workshop Penelitian, Frainskoy Naibaho, M.Kom menyampaikan laporan pelaksanaan workshop
Pada laporannya, Ketua Panitia, Frainskoy Rio Naibaho, M.Kom, mengatakan bahwa dalam rangka pengembangan kapasitas dosen IAKN Tarutung di bidang penelitian, perlu dilakukan pelatihan bagi dosen-dosen dalam bentuk workshop. Workshop penelitian ini terutama difokuskan pada teknik penyusunan proposal untuk penelitian hibah kompetitif dan penelitian berluaran buku atau monograf yang terintegrasi dengan pembelajaran. Workshop penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau pedoman bagi dosen-dosen dalam menyusun proposal penelitian, khususnya penelitian hibah kompetitif. Selain mampu merancang proposal penelitian hibah kompetitif, setelah mengikuti workshop penelitian ini para dosen IAKN Tarutung diharapkan dapat menghasilkan luaran penelitian dalam bentuk artikel ilmiah pada jurnal ilmiah bereputasi serta buku referensi atau monograf yang terintegrasi dengan pembelajaran. Dalam peningkatan kompetensi dosen, maka setiap dosen wajib mempublikasi karya ilmiahnya pada jurnal-jurnal online. Selain dalam bentuk artikel jurnal, hasil penelitan juga dapat dipublikasi dalam bentuk buku. Hal ini selaras dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, yang menyebutkan “Dosen, secara perseorangan atau berkelompok, wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca-tulis bagi sivitas akademika (pasal 12 ayat 3)”.
Gambar 2. Ketua LPPM dan panitia beserta narasumber
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Juni Tua Sitio, M.Pd, pelaksana harian Rektor IAKN Tarutung. Pada sambutan dan arahannya, Dr. Robert Juni Sitio menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam menunjang karir dan kinerja dosen. Para dosen diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, terutama dalam hal penelitian. Persaingan yang dimaksud adalah bahwa dosen mampu mengikuti dan memenangkan hibah penelitian kompetitif. Juga, mereka mampu mengaktualisasikan diri dengan luaran penelitian dalam bentuk artikel ilmiah yang terpublikasi pada jurnal ilmiah bereputasi dan dalam bentuk buku/monograf.
Dalam paparannya, Dr Evi Maria, yang juga salah seorang reviewer hibah di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, memberikan pemahaman, tips, dan trik untuk memenangkan hibah penelitian kompetitif berdasarkan penentuan permasalahan dan prioritas penelitian. Sementara itu, Dr Janner Simarmata, penerima penghargaan SINTA Award pada tahun 2018, memaparkan kiat-kiat sukses dalam menulis buku yang bersumber dari penelitian. Pemegang peringkat ke-24 sebagai dosen teknologi terbaik dunia versi AD Scientific Index ini menjelaskan secara lengkap proses penulisan buku ajar dan cara mempublikasikannya.
Ketua LPPM IAKN Tarutung, Dr Oktober Tua Aritonang, mengapresiasi panitia yang telah mempersiapkan penyelenggaraan workshop penelitian ini dengan baik. Beliau juga berharap agar para dosen semakin aktif dan termotivasi untuk dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, terutama pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Dengan langkah tersebut, itu akan meningkatkan kinerja dosen, jabatan fungsional, yang pada akhirnya meningkatkan akreditasi program studi dan institusi IAKN Tarutung,” demikian Dr Oktober Tua Aritonang menambahkan. (as_iakn)