Di bawah kepemimpinan Dr Jeane Marie Tulung, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (DBK), Kementerian Agama RI melakukan gerak cepat. Segera setelah mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 Kementerian Agama di Surabaya (3-6 Februari 2023), DBK melaksanakan Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKKN) di Yogjakarta (7-9 Februari 2023). Rapat ini akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti rekomendasi Rakernas 2023.
Salah satu rekomendasi Rakernas 2023 percepatan transformasi atau alih status pendidikan tinggi keagamaan Kristen, baik negeri maupun swasta. Contohnya adalah transformasi status Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi Universitas Agama Kristen Negeri dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) menjadi IAKN. Sebagai informasi, saat ini DBK mengelola 7 (tujuh) PTKKN, yang terdiri atas 6 (enam) IAKN dan 1 (satu) STAKPN.
Gambar 1. Presentasi Proposal the 2nd ICC-IRS oleh Dr Harun Natonis (Rektor IAKN Kupang) bersama Dr Jhoni Tapingku (Rektor IAKN Toraja), Dr Telhalia (Rektor IAKN Plangka Raya
Untuk itu, PTKKN harus segera membenahi dan mempersiapkan diri. Terkait dengan transformasi perguruan tinggi, daya dongkrak utamanya adalah, akreditasi program studi dan institusi serta jabatan fungsional dosen. Dengan demikian, Rakornas Pimpinan PTKKN di Yogjakarta ini difokuskan pada peningkatan akreditas program studi, institusi, dan jabatan fungsional dosen.
Pada hari kedua rapat koordinasi para Rektor/Ketua PTKKN serta pejabat serta staf terkait di DBK membahas persiapan pelaksanaan The 2nd International Conference on Interreligous Study (The 2nd ICC-IRS), yang direncankan berlangsung di Kupang pada tanggal 13-16 Juni 2023. Konferensi ilmiah internasional ini akan menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri (Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia). Dosen PTKKN diharapkan mempresentasikan hasil penelitiannya (makalah ilmiah) pada forum ilmiah ini yang nantinya akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terindeks Scopus dan Sinta. Ini adalah salah satu upaya gerak cepat yang dilakukan oleh DBK untuk mendorong peningkatan jabatan fungsional dosen dan karenanya peningkatan akreditasi program studi dan institusi. Selain itu, para guru, pengawas, dan penyuluh agama diharapkan akan mengikuti kegiatan ini yang karenanya mereka juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan jabatan fungsionalnya.
Gambar 2. Presentasi Draft Petunjuk Teknis Merdeka Belajar Kampus Merdeka oleh Dr Olivia Wuwung, Pelaksana Tugas Rektor IAKN Manado, didampingi oleh Dr Fredrik Warwer (Rektor STAKPN), Prof Dr Albiner Siagian (Rektor IAKN Tarutung) dan Jhoni Tilaar (KaBiro AUAK IAKN Manado).
DBK telah menetapkan IAKN Kupang sebagai host bagi pelaksanaan The 2nd ICC-IRS tahun 2023 ini yang dibantu oleh IAKN Plangka Raya dan IAKN Toraja (co-host) dan PTKKN lainnya. Untuk membantu panitia, DBK meminta masukan dan dampungan dari Prof Dr Ahmad Syahid (Ketua Implementing Unit DBK) dan Pdt Dr Binsar Pakpahan dari Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologia Jakarta. Nantinya, selain diterbitkan dalam prosiding ilmiah, makalah yang dipresentasikan akan diterbitkan di jurnal ilmiah terindeks Scopus, paling sefikit sebanyak 40 artikel. Selebihnya, makalah itu akan diterbitkan, antara lain, di jurnal ilmiah yang tersebar di PTKKN.
Selaras dengan itu, para peserta Rakornas Pimpinan PTKKN juga membahas petunjuk teknis untuk e-Jafung. Diharapkan, dengan e-Jafung proses pengurusan kenaikan jabatan fungsional dosen, guru, pengawas, penyuluh agama, dan pejabat fungsional lainnya di lingkup DBK akan lebih cepat dan lancar.
Pada Rapat Koordinasi Pimpinan PTKKN ini juga dibahas Petunjuk Teknis dan Pedoman Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (as_iakn).