Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dalam rangka menjalankan Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana telah diamanatkan dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyebutkan: “Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. IAKN Tarutung sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi berbasis keagamaan negeri juga turut berperan dalam melaksanakan tuntutan tridharma perguruan tinggi tersebut.
Sehubungan dengan itu, pada tanggal 24-26 Juni 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAKN Tarutung berkolaborasi dengan Direktorat Urusan Agama, Direktorat Jenderal Bimas Kristen (DBK) melaksanakan kegiatan PKM di Tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Hari pertama (24/06/2024) kegiatan PKM diadakan di dua desa yaitu Desa Hutagurgur 1 Kecamatan Silaen dan Desa Janji Matogu, Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Kegiatan PKM di Desa Hutagurgur 1 diikuti oleh 150 orang peserta dengan melibatkan tiga program studi (PS) yang ada di IAKN Tarutung, yakni PS S-1 Teologi, PS S-1 Pastoral Konseling dan PS S3-Teologi yang berkolaborasi dengan Penyuluh Agama Kabupaten Toba. Kegiatan ini mengangkat dua topik penting, yaitu Pemenuhan Gizi untuk Pencegahan dan Penurunan Stunting (narasumber: Prof. Dr. Evawany Y Aritonang M.Si (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU) dan Implementasi Moderasi Beragama di Tengah Perbedaan (narasumber: Dr. Hanna Dewi Aritonang, M.Th (Wakil Rektor III IAKN Tarutung).
Dalam paparannya Prof Evawany Y Aritonang menyampaikan pentingnya untuk mengetahui apa itu stunting serta bagaimana pemenuhan gizi sejak remaja, calon pengantin, pada masa kehamilan, hingga masa balita, agar masyarakat sejak dini dapat mencegah terjadinya stunting tersebut. Dengan adanya pemenuhan gizi makanan sejak awal maka itu akan meminimalisir terjadinya stunting dan dapat membantu pemerintah pusat untuk mensukseskan program penurunan stunting.
Di pihak lain, Dr. Hanna Dewi Aritonang dalam paparannya menyampaikan bagaimana memahami moderasi beragama di tengah perbedaan keyakinan yang ada ditengah masyarakat serta bagaimana peran agama untuk mewujudkan moderasi ditengah pluralisme yang ada di Indonesia secara khusus di tengah bangsa batak. Di akhir paparannya Hanna menyampaikan bahwa moderasi beragama sebagai esensi dan jantung agama dimana dirasa perlu untuk menyadari komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi lain yang merupakan manifestasi nilai-nilai ketuhanan yang harus diwujudkan, ujar beliau mengakhiri.
Sementara itu, di Desa Janji Matogu, kegiatan PKM diselenggarakan oleh PS S-1 PMG, PS S-1 MPK dan PS S-2 Teologi dengan topik Pelayanan Pluralis Yesus Dalam Injil Lukas: Role Model Moderasi Beragama oleh Dr. Ibelala Gea, M. Si (Dosen IAKN Tarutung) dan Pemenuhan Gizi untuk Pencegahan dan Penurunan Stunting oleh Prof. Dr. Evawany Y Aritonang. Dalam paparannya Ibelala Gea menyampaikan bahwa bagaimana sisi pelayanan Yesus ditengah pluralisme serta apa yang disajikan Yesus dalam melayani masyarakat pluralis majemuk ini telah mengajarkan pola hidup yang baru yaitu hidup yang moderat tanpa pandang bulu bahkan terhadap musuh sekalipun.
Hari kedua (25/06/2024) PKM IAKN Tarutung berlangsung di Ruang Sekolah Minggu GKPI Dr. IL. Nommensen Hutatoruan I Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara dan diikuti oleh masyarakat Desa Hutatoruan I dan Hutatoruan IX dengan jumlah peserta sebanyak 90 orang. Dr. Oktober Tua Aritonang, M.Pd selaku Kepala LPPM IAKN Tarutung menyampaikan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah salah satu bagian tridharma yang wajib dilakukan oleh setiap perguruan tinggi di samping kegiatan pengajaran dan penelitian. “Kegiatan PKM adalah upaya strategis yang dilakukan IAKN Tarutung untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat secara langsung sekaligus untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan fungsi atau eksistensi peranan IAKN itu sendiri sebagai agen perubahan (agent of change) dalam berbagai kegiatan yang dapat dilakukan baik seperti penyuluhan, sosialisasi, pelatihan, kursus baik di bidang Pendidikan, kerohanian, sosial, ekonomi, bahkan keterampilan seni dan teknologi dan bidang lainnya telah dilakukan,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Dr Etti Sudaryati, MKM (Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU) menyampaikan materi tentang bagaimana pentingnya pemenuhan gizi dan pencegahan stunting sejak dini. Sementara itu, Dra. Rusmauli Simbolon, M.Pd.K dan Ade Putra Arif Panjaitan, M.Si, masing-masing, sebagai pemateri sosialisasi moderasi beragama dan pemberdayaan masyarakat sadar wisata.
Hari ketiga (26/06) PKM IAKN Tarutung berlangsung di dua tempat yakni di Kelurahan Pasar Dolok Sanggul dan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Hadir pada kegiatan ini Tim dari IAKN Tarutung, Lurah Pasar Dolok Sanggul, Pejabat Fungsional dan Struktural IAKN Tarutung, perwakilan mahasiswa serta masyarakat sekitar. IAKN Tarutung menghadirkan 4 orang pemateri, yakni Dr.Ir.Zulhaida Lubis,M.Kes (Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU), Dr. Arif Surpi Sitompul, M.Th (Dosen IAKN Tarutung), Dr. Johari Manik, M.Pd.K (Dosen IAKN Tarutung), Debora Sitohang, S.Pd (Mahasiswa Pascasarjana IAKN Tarutung) serta Ester Halawa, S.Pd (Alumni IAKN Tarutung).
Pada paparannya, Dr. Zulhaida Lubis menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam penanggulangan stunting. Beliau juga menambahkan bahwa terdapat tiga hal dampak negatif stunting, yakni (1) menghambat pertumbuhan anak, (2) menghambat perkembangan kognitif dan capaian pendidikan terlambat pada masa anak sekolah dan remaja, serta (3) mempengaruhi kondisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi pada tingkat individu, rumah tangga dan masyarakat. Sementara Dr. Arip, Dr. Johari serta dua pemateri lainnya mengangkat topik tentang pentingnya moderasi beragama.
Kegiatan PKM IAKN Tarutung selama tiga hari ini dihadiri oleh Tim Monitoring PKM IAKN Tarutung dari Direktorat Urusan Agama DBK, Kementerian Agama RI, yaitu Sri Mulyani dan Susanti. Mereka menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan PKM ini karena dapat sekaligus dilaksanakan di tiga lokasi dengan kabupaten yang berbeda. Mereka berharap ke depan kegiatan PKM ini dapat lebih ditingkatkan agar dapat menjangkau masyarakat lebih banyak lagi.
Kegiatan PKM ini ditutup secara resmi oleh Rektor IAKN Tarutung, Prof. Dr. Albiner Siagian, di Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Dalam arahannya, Rektor menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PKM ini. Apresiasi khusus juga disampaikan kepada seluruh narasumber yang berkenan hadir dalam kegiatan PKM ini. “Kiranya kualitas PKM IAKN Tarutung ini dari tahun ke tahun dapat ditingkatkan dan berdampak kepada masyarakat sebagai penerima manfaat dari PKM ini,” imbuh rektor mengakhiri arahannya.