“Moderasi beragama dan penguatan moderasi beragama tidak hanya untuk kalangan Kementerian Agama saja dan tidak ditujukan kepada mahasiswa yang berada di bawah Kementerian Agama, namun ditujukan kepada semua pihak,” ujar Hasan Basri Sagala, S. Ag, M. Si., Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Administrasi dan Good Government serta Hubungan Antarlembaga Keagamaan, pada seminar moderasi beragama di Auditorium IAKN Tarutung, Kamis, 12 Oktober 2023. Hasan Basri memaparkan praktek moderasi beragama harus melewati batas-batas suku dan agama. “Indikator moderasi beragama itu sangat jelas, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi,” tambahnya. Hasan Basri menepis kekeliruan pandangan tentang moderasi yang mengatakan bahwa program pemerintah ini dianggap sebagai sekte baru dalam agama. “Yang dimoderasi bukanlah ajaran agamanya. Agama kita itu tidak boleh kita perbaharui, tidak boleh kita ganti. Namun, sikap dan cara pandang kita beragama yang harus dimoderasi. Moderasi bergama hanya bisa dipahami kalau kita paham inti ajaran agama kita,” ujarnya.
Sasaran moderasi beragama diprioritaskan kepada tujuh kelompok strategis, yakni birokrasi, dunia pendidikan, TNI/Polri, media, masyarakat sipil, partai politik, dan dunia bisnis. “Untuk sektor pendidikan, sudah terpilih 15 duta moderasi beragama di Sumatera Utara untuk tingkat sekolah menengah,” tambah Hasan Basri.
Pada kesempatan ini, Rektor IAKN Tarutung, Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M. Si. mengatakan “Kementerian Agama baru saja meluncurkan Huta Moderasi Beragama IAKN Tarutung di Komplek Masjid Pasar Pardomuan Tarutung,” ujarnya. Huta moderasi beragama diresmikan Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Johni Tilaar, S.Th, M.Si., pada 3 Agustus 2023. “Kami tidak berhenti sampai di sana. Beberapa kegiatan lanjutan setelah pengukuhan sudah menghasilkan produk. Kelompok Ibu Sehati, kelompok ibu moderasi di huta itu, baru saja menghasilkan menggunakan bahan alami untuk mewarnai kain lewat pelatihan ecoprint. Kami menyadari bahwa keberlangsungan huta moderasi berjalan baik kalau ada kepentingan bersama di dalamnya,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor IAKN Tarutung mengingatkan kembali komitmen IAKN Tarutung untuk bertransformasi menjadi universitas. “Kami mendapat mandat dari Menteri Agama untuk mentransformasikan IAKN Tarutung menjadi Universitas Kristen Negeri Tarutung,” ujarnya. “Kami sudah on the track menuju ke UKN. Kami sekarang sedang dalam proses pengusulan lima program studi umum sebagai syarat menjadi universitas. Lima program studi itu adalah teknik informasi, kewirausahawan, sastra dan kebudayaan Inggris, psikologi kristen, dan statistika. Kami targetkan tahun depan program studi ini sudah menerima mahasiswa,” tambahnya. Rektor menambahkan IAKN Tarutung masih kekurangan satu guru besar sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi. “Tahun ini akan ada satu guru besar dari IAKN Tarutung,” ujarnya.
“Tidak ada alasan untuk tidak mendukung IAKN (Tarutung) menjadi universitas,” ujar Hasan Basri menimpali. “Mari kita tingkatkan koordinasi dan kolaborasi untuk mewujudkan itu,” tambahnya.