“Kami datang full team,” ujar Rektor IAKN Tarutung, Prof. Dr. Albiner Siagian, M. Si, dalam sambutannya pada penandatantangan kerjasama IAKN Tarutung dengan Universitas Sumatera Utara di gedung Rektorat Universitas Sumatera Utara, Rabu (21/12). Kerjasama dengan Universitas Sumatera Utara menjadi kerjasama IAKN Tarutung terakhir di tahun 2022. “Kerjasama ini sangat penting bagi IAKN Tarutung. Ini adalah bagian dari mewujudkan transformasi IAKN menjadi Universitas Kristen Negeri Tarutung,” ujar Albiner Siagian. Kerjasama dua institusi meliputi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Tapanuli memiliki lokus-lokus penelitan, baik itu bidang sosial, budaya, dan seni. Kerjasama ini harus segera diimplementasikan di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu Rektor Universitas Sumatera Utara Dr. Muryanto Amin, S. Sos., M. Si., mengatakan kerjasama ini adalah bagian dari tanggung jawab Universitas Sumatera Utara sebagai mitra. “Kerjasama ini adalah bentuk partisipasi dan tanggung jawab kita kepada masyarakat,” ujarnya. Lebih lanjut Muryanto menekankan kerjasama ini harus memberikan manfaat kepada masyarakat, IAKN Tarutung, dan Universitas Sumatera Utara. “Kita harus menentukan lokus untuk sebuah inovasi yang diterapkan di di daerah kita melakukan pengabdian. Harus diperhatikan apa perbedan before dan after-nya. Sebelum melakukan pengabdian dan sesudah berakhir apa perubahan yang terjadi di daerah itu. Masyarakat harus merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Selain itu, Muryanto mengatakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan harus mengacu kepada 17 indikator Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan SDGs adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) tanpa kemiskinan; (2) tanpa kelaparan; (3) kehidupan sehat dan sejahtera; (4) pendidikan berkualitas; (5) kesetaraan gender; (6) air bersih dan sanitasi layak; (7) energi bersih dan terjangkau; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (9) industri, inovasi dan infrastruktur; (10) berkurangnya kesenjangan; (11) kota dan permukiman yang berkelanjutan; (12) konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) penanganan perubahan iklim; (14) ekosistem lautan; (15) ekosistem daratan; (16) perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh; (17) kemitraan untuk mencapai tujuan.
“Kita perlu melihat secara lebih utuh fokus dari kerjasama ini agar capaian kinerja masing-masing yang kita lakukan bisa kita penuhi. Fokus ke satu saja dulu, tak perlu banyak-banyak. Kemitraan ini harus sama-sama menguntungkan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara IAKN Tarutung dengan Universitas Sumatera Utara diikuti oleh penandatangan memorandum of agreement (MoA) antara tiga fakultas, lembaga penelitian, lembaga pengabidan masyarakat, dan pusat studi. Adapun tiga fakulas itu adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen IAKN Tarutung dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Tarutung dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen IAKN Tarutung dengan Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara. Demikian juga penandatangan MoA antara LPPM IAKN Tarutung dengan Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara dan LPPM IAKN Tarutung dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Sementara itu Pusat Studi Seni, Budaya, dan Keagamaan IAKN Tarutung menandatangani MoA dengan Prodi Sastra Batak Universitas Sumatera Utara.